Kamis, 03 Desember 2015



LENCIR KUNING YANG DIMADU
kumpulan cerpen 
Karya Poedianto
Pagan Press, November 2015
Tebal 114 halaman


Betapa kukuhnya budaya—tepatnya ideologi—patriarki di sekitar kita. Bukan saja bagi laku hidup kaum perempuan, bahkan sebelum lahir pun mereka sudah menanggung ‘dosa’ ideologi itu. Di sinilah ‘perlawanan’ dan ‘pemberontakan’ mencari dan menemukan makna bagi dirinya sendiri, ketika pasrah pun sesungguhnya ia melawan. Apalagi jika para perempuan itu bercerita, sebagaimana dalam cerpen-cerpen di buku ini. Tubuh dan jiwa perempuan yang melintas dalam limabelas cerpen di buku ini bergerak dalam sejumlah tema besar; kemiskinan, religi, percintaan, persahabatan, pendidikan.•