LADANG PEMBANTAIAN
Kumpulan Cerpen Eko Darmoko
Juli 2015
Nukilan sejarah, penggalan biografi atau otobiografi,
juga etnografi, feature, bahkan fantasi dalam anggitan
pengarang, bisa melampaui maknanya berkat subjektivitas yang tinggi.
Belasan cerpen Eko Darmoko dalam buku ini tampil
dalam kepenuhan spirit bahasa seperti itu. Bahasa adalah medan tualang,
memperkaya tafsir dari bentuk-bentuk kenyataan, peristiwa, yang telanjur
dilembagakan—mungkin oleh jurnalistik, faham realisme, bahkan oleh
mitos dalam pikiran manusia sendiri.
Eko Darmoko sangat piawai mencapai (dan kemudian
mengisahkannya) puncak puncak dari tualang nilai subjektivitasnya;
kisah cinta yang menyentuh, persetubuhan yang brutal, perdagangan
orang yang menggiurkan, dongeng mistik nan fantastik, pembunuhan yang
mencengangkan, religiusitas yang menggelikan dan bahkan memilukan.
Sebagai karya yang kaya oleh karena tradisi tualang
yang bagus, moralitas cerita-cerita dalam buku ini tak cuma di sebalik
kemiskinan, perempuan, korupsi atau penyakit sosial. Moralitas bisa
terbit dari sembarang suasana, tak terkecuali dari partitur
Jim Morrison, Frederick Chopin, Bob Dylan, Janis Joplin, Rolling Stones,
Kurt Cobain atau dari tabiat para pengarang dan penyair dalam tokoh ceritanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar