Senin, 15 Juni 2015



LADANG PEMBANTAIAN
Kumpulan Cerpen Eko Darmoko
Juli 2015


Nukilan sejarah, penggalan biografi atau otobiografi, juga  etnografi, feature, bahkan fantasi dalam anggitan pengarang, bisa melampaui maknanya berkat subjektivitas yang tinggi.

Belasan cerpen Eko Darmoko dalam buku ini  tampil dalam kepenuhan spirit bahasa seperti itu. Bahasa adalah medan tualang, memperkaya tafsir dari bentuk-bentuk kenyataan, peristiwa, yang telanjur dilembagakan—mungkin oleh jurnalistik,  faham realisme, bahkan oleh mitos dalam pikiran manusia sendiri.


Eko Darmoko sangat piawai mencapai (dan kemudian mengisahkannya) puncak puncak dari  tualang nilai subjektivitasnya; kisah cinta yang menyentuh, persetubuhan  yang brutal, perdagangan orang yang menggiurkan, dongeng mistik nan fantastik, pembunuhan yang mencengangkan, religiusitas yang menggelikan dan bahkan memilukan.

Sebagai karya yang kaya oleh karena tradisi tualang yang bagus, moralitas cerita-cerita dalam buku ini tak cuma di sebalik kemiskinan, perempuan, korupsi atau penyakit sosial.  Moralitas bisa terbit dari sembarang suasana, tak terkecuali  dari  partitur Jim Morrison, Frederick Chopin, Bob Dylan, Janis Joplin, Rolling Stones, Kurt Cobain atau dari tabiat para pengarang dan penyair dalam tokoh ceritanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar