Sabtu, 10 Juni 2017



SUARA ANAK ANAK PANAH, 
Kado untuk Ayah Bunda
260 halaman
Pagan Press,  Juni 2017

Idiom  Suara Anak-Anak Panah ini mengingatkan ungkapan Kahlil Gibran yang menggambarkan anak-anak kehidupan yang rindu dirinya sendiri—kepribadian dan kemandiriannya. Karena itu pada buku ini pula saya menemukan jiwa-jiwa mereka dalam hubungannya  antara cinta, kasih sayang,  orang tua dan Tuhan. Dunia anak adalah dunia bermain. Sebagai seorang dewasa yang selalu ingin kembali menjadi anak-anak, membaca tulisan-tulisan mereka, serasa sedang menyaksikan bagaimana mereka bermain—dengan segenap ketulusan, kegembiraan, mungkin keraguan, keseriusan, atau bahkan lelucon--bersama kalimat yang dimintanya mengungkapkan suara hatinya. 

S. Jai, pengarang



Membaca tulisan karya anak-anak ini  seperti memilah kristal-kristal bercahaya. Kata-kata dalam untaian karangan yang dimaksudkan prosa maupun puisi juga surat-surat mereka ini sangat sederhana namun bening. Serupa menyelami  jiwa-jiwa penuh kasih dari balik bola mata mereka yang berbinar. Dari kesederhanaan inilah kita justru bisa menangkap betapa mahaluas kejiwaan mereka; tentang keagungan cinta kasih, dan kebesaran  jiwa pahlawan kehidupan bagi mereka yaitu orangtua, juga doa-doa tulus, pengetahuan dan harapan-harapan masa depan mereka. Sesungguhnya bukanlah kita yang memberi pelajaran pada anak-anak ini, melainkan sepatutnya kita banyak belajar pada mereka.

Dewi Musdalifah,
Ketua Majelis Pustaka PD Muhammadiyah Kabupaten Gresik


Puisi karya adik-adik SD Muhammadiyah GKB 2 Gresik, sungguh membanggakan. Dengan kreatif dan tangkasnya mengolah kata, mengungkapkan hormat dan cinta mendalamnya kepada sang ibu dan ayahandanya. Mereka rangkai kata demi kata. Dari bait ke bait menjadi puisi yang indah yang dari situ pembaca dapat merasakan betapa mereka hormat dan cinta kepada kedua orang tuanya. Mereka tempatkan kedua orang tua mereka sebagai pahlawannya. Sungguh mereka anak-anak yang membanggakan. Anak-anak yang berakhlak mulia, berbudi luhur dan cerdas-cerdas. Anak yang didambakan masyarakat. Mari kita ikuti apa yang telah diberikan SD Muhammadiyah GKB 2 Gresik, asih, asah dan asuh. Dengan begitu kita bisa pastikan akan mendapatkan anak-anak yang  tumbuh sehat dan cerdas, yang kelak ketika dewasa mampu memimpin dan membangun masa depan yang lebih memberi harapan.

Prof. Dr. Zainuddin Maliki, MSi
Penasehat Dewan Pendidikan Jawa Timur

Wakil Ketua PW  Muhammadiyah Jawa Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar