RESPEK, Dua Puluh Lima Kisah Kemanusiaan
Penulis Amang Mawardi
APA
manfaat menjadi warga fesbuk? Jawabnya: banyak. Bagi saya – salah satunya – bisa menuangkan gagasan dan
fakta dalam jenis tulisan apapun yang bersumber pada nilai-nilai kemanusiaan.
Di antara sekian jenis tulisan, yang
ringan macam feature yang menyajikan human interest, adalah yang banyak saya posting di fesbuk.
Sambutannya memang paling banyak dibanding jika saya menulis dengan tema di luar kisah
kemanusiaan dan jenis tulisan yang lain (misal straight news). Kecuali jika
yang saya posting kabar duka, nah itu
saingan paling seru dalam jumlah pemberi komentar.
Mengapa tulisan jenis feature dengan tema kemanusiaan paling diminati untuk direspons?
Secara persis saya kurang tahu. Barangkali feature
yang soft itu lebih bias menampung
semangat jurnalisme sastra. Barangkali.
Atau dalam konteks yang lebih general, mirip pendapat Fidel Castro: Politik
menceraiberaikan, kemanusiaan menyatukan.
Pilihan politik boleh jadi berdampak pada
saling hujat, lebih-lebih pada media sosial seputar lima tahun terakhir. Manakala
membacanya seringkali dibuat bergidik. Kebencian begitu membuncah satu dengan
lainnya dalam upaya membela tokoh politik yang disukai. Dan seringkali
dibarengi bias dan hoax.
Oleh sebab itu mengapa saya sering menulis
kisah-kisah kemanusiaan di fesbuk, yang lantas saya pilah dan pilih, yang
hasilnya menjadi buku ini – mungkin lantaran latar belakang tersebut.
Terima kasih berbagai pihak yang telah
membantu penerbitan buku ini, terutama kepada Mbak Esthi Susanti Hudiono, Toto
Sonata, Ali Kisaragi, penerbit, juga kepada para sponsor.
Selamat menikmati.
Amang Mawardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar