Jumat, 03 Agustus 2018


RESPEK, Dua Puluh Lima Kisah Kemanusiaan
Penulis Amang Mawardi

APA manfaat menjadi warga fesbuk? Jawabnya: banyak. Bagi saya –  salah satunya – bisa menuangkan gagasan dan fakta dalam jenis tulisan apapun yang bersumber pada nilai-nilai kemanusiaan. 


Di antara sekian jenis tulisan, yang ringan macam feature yang menyajikan human interest, adalah yang banyak saya posting di fesbuk.     

Sambutannya memang paling banyak dibanding  jika saya menulis dengan tema di luar kisah kemanusiaan dan jenis tulisan yang lain (misal straight news).  Kecuali jika yang saya posting kabar duka, nah itu saingan paling seru dalam jumlah pemberi komentar.

Mengapa tulisan jenis feature dengan tema kemanusiaan paling diminati untuk direspons? Secara persis saya kurang tahu. Barangkali feature yang soft itu lebih bias menampung semangat jurnalisme sastra. Barangkali.

Atau dalam konteks yang lebih general,  mirip pendapat Fidel Castro: Politik menceraiberaikan, kemanusiaan menyatukan.

Pilihan politik boleh jadi berdampak pada saling hujat, lebih-lebih pada media sosial seputar lima tahun terakhir. Manakala membacanya seringkali dibuat bergidik. Kebencian begitu membuncah satu dengan lainnya dalam upaya membela tokoh politik yang disukai. Dan seringkali dibarengi bias dan hoax.

Oleh sebab itu mengapa saya sering menulis kisah-kisah kemanusiaan di fesbuk, yang lantas saya pilah dan pilih, yang hasilnya menjadi buku ini – mungkin lantaran latar belakang tersebut.

Terima kasih berbagai pihak yang telah membantu penerbitan buku ini, terutama kepada Mbak Esthi Susanti Hudiono, Toto Sonata, Ali Kisaragi, penerbit, juga kepada para sponsor.

Selamat menikmati.

Amang Mawardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar